Mau Jadi Apa (Bangsa Ini)?

Semarang, 7 Agustus 2019

Sepertinya semua dari kita ketika balita atau masa kanak-kanak pernah ditanya dengan pertanyaan semacam ini yah. Jawabanya pun beragam, dahulu jawabanya semacam polisi, pilot, dokter mungkin kalau sekarang menjadi yutuber, gamer, selebgram. Saya bukan membahas profesi yang dicita-citakan anak balita namun saya ingin merekflesikan pertanyaan Mau Jadi Apa? Kepada masyarakat Indonesia selanjutnya saya ingin berbagi sedikit tentang siklus jatuh dan runtuhnya suatu bangsa.
Sumber :https://www.buckner.org

Menurut Ibnu Khaldun (1332-1406M) yang memandang proses sejarah dalam kerangka siklus, runtuhnya suatu imperium biasanya diawali dengan kezaliman pemerintah yang tidak lagi mempedulikan hak dan kesejahteraan rakyatnya, serta sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Akibatnya timbul rasa ketidakpuasan, kebencian, dan ketidakpedulian rakyat terhadap hukum dan aturan yang ada. Situasi ini akan semakin parah bila kemudian terjadi perpecahan di kalangan elit penguasa yang kerap berbuntut disintegrasi dan munculnya petty leaders (penguasa picik).

Oke masa Ibnu Khaldun hidup dan sekarang memang berbeda secara teknis namun secara prinsip nilai-nilai yang dianut oleh manusia itu tidak berubah. Coba kita lihat apabila anda gemar membeli laptop di online shop setelah melakukan transaksi dengan spesifikasi yang disepakati ternyata ketika laptop pilihan sampai dirumah tidak sesuai dengan kesepakatan, apakah sifat tersebut tidak membuat anda jengkel?

Nilai-nilai yang dianut manusia dari dulu sampai sekarang tidak berubah, kejujuran atau integritas merupakan satu dari nilai yang kita anut. Tentu dalam konteks memilih online shop tempat kita membeli sesuatu pasti kita kroscek akun tersebut mulai dari testimoni pelanggan, kecepatan membalas pesan customer hingga harga yang masuk akal.

Diatas Ibnu Khaldun menjelaskan siklus yang prinsipil berdasarkan pengalaman empirik yang ia rasakan ketika ia hidup dimana pasukan salib bersiap menyerang kembali umat muslim namun umat muslim sedang mengalami pertikaian internal. Teknologi dapat berubah namun nilai yang bersifat prinsipil dianut manusia tetap.

Tidak ada manusia yang merasa nyaman dengan pembohong. Apapun jabatan anda baik anak sekolahan maupun presiden tentu tidak nyaman jika memiliki kawan seorang pembohong. Okelah sekarang ia bisa berbohong bersamamu namun suatu saat ia akan membohongimu.
Berdasarkan pendapat Ibnu Khaldun diatas saya ingin menegaskan bahwa kejujuran atau integritas seseorang amatlah penting. Karena sifat ini menentukan perilaku seseorang dimanapun dengan jabatan apapun.

Tahap pertama keruntuhan adalah kezaliman. Kezaliman akan muncul apabila para pemangku kebijakan tidak amanah. Jika kita ingat kembali bahwa kehancuran Andalusia yang telah langgeng kurang lebih 800 tahun salah satu faktornya disebabkan oleh pertikaian internal umat Islam yang salah satu pihaknya meminta bantuan pasukan Kristen ketika itu untuk menghancurkan umat Islam yang lain.

Kezaliman yang lain muncul di peristiwa penangkapan Diponegoro pada 1830 di Magelang. Pemerintah kolonial ketika itu kewalahan dengan perlawanan Diponegoro yang merugikan pemerintah hingga dua puluh juta gulden akhirnya ingin mengadakan perundingan denganya. Mendengar hal ini Diponegoro setuju untuk menemui dan berunding dengan pemerintah, namun ternyata setelah bersiap untuk menemui pemerintah kolonial ia dijebak dan ditangkap secara paksa. Inilah wujud kezaliman ketika zaman kolonial di negara kita.
Penguasa adalah cerminan rakyatnya. Sumber Google

Jika kembali kepada pertanyaan Mau Jadi Apa Bangsa ini? Silahkan anda menjawab dengan kemampuan dan pengetahuan anda masing-masing, karena arah dan tujuan bangsa ini terdiri dari kumpulan individu yang ada sekarang. Kumpulan individu itu membentuk kelompok dan kelompok cenderung menyukai dan mendukung apa yang menjadi kesukaan bersama.

Sungguh benar perkataan kama takuunu, yuwalla ‘alaikum, sebagaimana keadaan kalian maka seperti itulah pemimpin kalian. Apabila mayoritas masyarakat menyukai sepak bola maka begitu juga pemimpinya. Apabila mayoritas masyarakat menyukai musik dangdut maka begitu juga pemimpinya.

Penguasa adalah cerminan dari rakyatnya.

Komentar

Postingan Populer