Catatan dari Career Problem 1 - Rene Suhardono Limitlesstalk

Rabu 17 Juni 2020

Malam ini saya lagi rebahan dan scroll feed instagram eh liat Coach Rene Suhardono lagi live bareng Limitless Talk. Fyi, saya tau Coach Rene dari Coach Syafril Riza yang mana mereka berdua dijuluki bapak passion Indonesia.
Coach Rene - Sumber Twitter

Awalnya suka nyimak tulisanya Coach Syafril via instagram, eeh kok ketagihan. Topik yang diangkat adalah pengembangan diri, tips karir, dan tips kehidupan tentunya.

Alhamdulillah Coach Syafril beberapa kali mengisi kuliah di kampus saya dan sempet foto bareng, kesan saya gilaaa keren parah nih orang. Cara beliau menyampaikan materi dan memberi analogi kece puwoll.

Nah buku yang direkomendasikan Coach Syafril adalah "Your Carrer is Not Your Job" oleh Coach Rene, saya kepoin lah instagram beliau meskipun belom beli bukunya. Topik-topik yang diangkat menarik, silahkan pembaca silaturrahim sendiri ya ke instagram mereka disini Coach Rene dan Coach Syafril.

Nah catatan kali ini adalah dialog Coach Rene bersama sang istri, Mba Muna. Mereka membahas pertanyaan dari para netizen seputar pengembangan diri dan tips berkarir. Full video via instagram Limitless Talk ya.

Ini hanya catatan kecil saya, mohon maaf kalo banyak yang meleset dan kurang yaa :)

Selamat membaca
Sumber Vecteezy

1. Decision making, S2 atau focus kerja, resign mulai dari awal atau bertahan tanpa berkembang, gimana caranya tau udh di track yang benar?

Simple banget sih yang perlu dijaga dalam setiap keputusan karir ada tiga:
a. Duit cucok dengan effort yang dikeluarkan.
b. Job satisfaction, apakah lo mengerjakan kerjaan yang menjadi aspirasi lo. Kalo sesuai artinya akan lebih mudah, ada beban sedikit lo ga akan langsung complain. Apakah pekerjaan ini bermakna buat kita?
c. Growth, bukan hanya secara linear atau struktural naik jabatan saja, tapi mengejar pertumbuhan sebagai manusia. Apakah kita semakin paham diri kita? Semakin ngerti tata kendali kita? Tau bagaimana kita berdialog, bertransaksi dengan orang.

Kalo ini lengkap, bertahan deh.

2. Ikut kemauan pribadi atau ortu? Bagaimana menyikapi halangan ridho orang tua?

Hubungan sama ortu mutlak harus dijaga, karena dia jalur kita ada di dunia ini. Sebenernya kita punya hutang budi yang tiada habisnya sama ortu. Namun dalam keputusan bisnis atau pekerjaan, baiknya ambil keputusan berdasarkan diri sendiri. 

Coba bayangin kita melakukan sesuatu hanya karena ikut ortu dan kita gasuka, ujungnya kita nyalahin ortu, hingga lo ga punya kendali atas pilihan hidup lo.

Bahasa yang kita gunakan ke ortu jangan bahasa logika, tapi bahasa rasa dan cinta. Bisa jadi ortu lo ga paham, masa tumbuh kembangnya beda. Coba deh lo berusaha memahami kenapa ortu ga sepakat sama elo. 

Kalo ada ketidaksetujuan coba simak dulu, dengar dulu bisa jadi ada benarnya. 

3. Rekan kerja/atasan ngga asik, transaksional, sindir-menyindir, penilaian yang ngga objektif, gimana tuh?
Sumber Keckmedicine
Pertama sebelum kita mempunyai penilaian apapun terutama negatif kepada orang, cobalah berkaca dulu. Jangan-jangan itu opini doang, inget ya sebelum kita punya satu keputusan buruk tentang satu orang harus kita berikan paling engga tiga puluh alasan sampai pada kesimpulan bahwa orang ini katrok banget. Coba muhasabah dulu.

Pahami saat kita punya opini negatif kepada seseorang itu belum tentu benar, terlebih itu bos. Dan jangan-jangan ada opini negatif yang melekat ke kita yakni kita senang memberikan opini tentang orang lain. 

Kita suka ngomong hal yang kita ngga punya kapasitas, kita suka ngomong hal yang ngga ada kepentinganya, kita suka ngomong hal yang ngga memberikan manfaat. Ada contohnya sosmed, semua kita komentarin rasanya. Ingat semua kata-kata itu akan dipertanggungjawabkan suatu hari nanti.

Kalo emang bener berhadapan dengan bos seperti itu, syukuri. Karena kita diberi contoh agar tak melakukan hal itu di hidup lu. Karena kita pada kapasitas tidak merubah orang lain, apalagi bos kita.

Atau bisa coba tabayyun, jangan-jangan kita cuma curhat di sosial media aja pake hestek no mention

Hei semua orang juga tau elo kerja dimana dan tau bos lo siapa, hestek itu cuma memperparah keadaan. 

Kalo kita hanya memilih satu doa mintalah agar dipimpin oleh pemimpin yang adil. Bisa bayangin ga lo? Bukan minta masuk surga, bukan doa untuk ortu. Karena pemimpin yang adil bisa memastikan begitu banyak hal baik terjadi, sebaliknya punya pemimpin buruk adalah salah satu prahara paling besar, salah satu fitnah paling besar.

Jangan bosen ngedoain bos lo. Mereka butuh doa lo. 

4. Mindset seperti apa yang diperlukan untuk selalu profesional saat ada masalah?

Apa yang kalian bayangkan kalo denger kata profesional? Berasal dari bahasa Yunani proficio berarti janji publik. Dulu orang kalo mau jadi petani harus intern dulu selama dua-tiga tahun, setelah itu ketika hari pasar saat orang-orang berkumpul dia berdiri didepan orang-orang dan berjanji bakal memberikan hasil terbaik sebagai petani.

Profesional itu bukan sekedar elo punya kartu nama atau ngomong pake suara berat dan berwibawa.

Profesional pertama simpelnya adalah lo honest lo jujur. Kesetiaan lo sama profesi bukan sama perusahaan.

Kedua tuntas, bukan hanya seadanya. Selama lo masih bisa memberikan yang lebih baik artinya lo belum tuntas.

Ketiga lo sincere, lo tulus melakukan itu.

5. Tiap kita bosen dikerjaan karena udh cukup lama, ada tips ngga biar ngga bosen?

Bosen itu sinyal elo under capacity, sinyal dari jiwa lo, bro there is so much you can do

Sayangnya kita hidup dalam kultur "kalo aja kita dikasih jabatan itu pasti kerja gue maksimal deh" atau "kalo aja jabatan itu dikasih ke gue bukan ke dia pasti lebih beres".

Itu pola pikir have-do-be jadi elo kudu memiliki dulu baru ngerjain. Padahal dalam menjalankan karir elo harus be dulu, ngejalanin dulu, sebelum bisa diangkat jabatan elo harus jalanin tanggungjawabnya dulu. Tapi kan gajinya ga segitu, makanya jangan itung-itungan. Jadi rumusnya be-do-have, ini yang ngomong Erich Fromm salah satu filsuf terkenal Jerman.
Erich Fromm Sumber IDN Times
Be-do-have jauh lebih efektif daripada have-do-be. Orang-orang terbaik yang akan dipromosikan adalah bukan mereka yang hanya mengerjakan tugasnya, tetapi yang berkiprah, out of ordinary, maka diberikan beban tambahan. 

Pernah ngga lo liat oh iya ya anak ini dia negatif sekali ya, ngga berkiprah, yuk kita angkat yuk supaya kerjaanya lebih baik. Ngga ada orang mikir kaya gitu, yang ada orang berfikir dia dikasih kerjaan kecil aja dia tuntaskan, dilakukan sebaik mungkin apalagi kerjaan yang lebih besar.

Lo pake prinsip yang mana bro? Jangan-jangan lo minta dulu baru lo jalanin, lu bakal lelah sendiri karena lo belum menunjukan diri lo sebagai orang yang patut dipercaya.

6. How do I know I’m on the right track? So I do not doubt myself. Can I rely on my feeling?

Feeling itu good indicator untuk beberapa hal. Kaya gimana sih merasakan kehadiran lo ke sekitar. Menurut gue yang lebih penting dari feeling yang bisa dijadikan pegangan adalah ilmu yang bermanfaat.

Gini lho, kita itu terlalu mudah tunduk kepada feeling. Padahal belum tentu apa yang kita rasa engga enak itu baik buat kita, sebaliknya apa yang kita rasa enak buat kita itu baik.

Nah gimana dong agar bisa yakin? Yakin itu harus dikejar, harus mengalami dan menimba ilmu jangan pernah bosen buat itu.

7. Merasa insecure dengan kerjaan sekarang, terutama soal gaji yang ngepres sama kebutuhan. Solusinya gimana?
Sumber Stoutstreet

Maap yak, kita merasa rizki itu sebatas soal gaji aja, kita merasa saat punya gaji gede itulah rizki kita, padahal rizki lebih luas dari itu.

Jangan mengejar rizki dalam artian duit doang, yang lebih penting coba ukur kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita.

Jangan komplain saat gaji itu kecil tapi syukuri nikmat yang lo dapat. Karena disitu ada pesan, kalo kita belum bisa mensyukuri yang kita dapat akan sangat sulit kita mengelola saat dapat lebih banyak.

Kedua kalo ingin menaikan gaji rumusnya bukan meminta gaji rumusnya adalah naikin bargaining power lo, naikin kontribusi lo. 

Caranya gimana? Walaupun elo belum punya posisi manajer tapi elo udh menjalankan peran itu. Kenapa? Karena elo seneng banget untuk bisa menjalankan peran itu, dan itu wujud rasa syukur lo bukan kepada manusia bukan kepada bos lo, tapi rasa syukur kepada Sang Pencipta karena diberi kesempatan itu.

Segala hal terbaik akan diberikan Sang Pencipta, Dia akan membuka dan menutup jalur rizki seseorang. Elo akan bersyukur atau engga? Akan bersabar ngga? Atau malah serampangan? Malah melakukan hal buruk yang semakin menjauhkan lo dari agama ini.

Apakah artinya gaji baik adalah segalanya dan dengan gaji kecil akan merasa sempit? Yang diperbaiki bukan gajinya dulu, tapi rasanya dulu. Karena besar kecil itu relatif.

Dan sebaik-baiknya orang pada saat ia menerima manfaat itu dia meyakini itu bukan punya dia tapi punya banyak orang.

8. Coach dari money, satisfaction dan growth mana yang lebih diutamakan?

It’s a good question, kalo elo nanya gue jawabnya adalah growth. Karena growth akan memberikan peluang lebih banyak job satisfaction dan lebih banyak duit, kebermanfaatan dan kebersyukuran.

Kalo ada dua opportunity, satu gaji kecil dan peluang growth yang besar gue pilih itu. 

Jadi sampai saat ini alhamdulillah gw ga pernah melamar pekerjaan karena ditawari. Semoga ngga diliat sebagai suatu kesombongan, karena bagaimana elo diliat oleh lingkungan lo, bagaimana elo diliat sebagai bagian dari solusi.

Karena semudah itu, kalo elo bukan bagian dari solusi maka elo bagian dari problem.

9. Saat ini pegawai kontrak, semua lingkungan positif. Tetap bertahan atau mencari yang lain?

Elo pasti gasuka jawaban gue, sis dalam waktu ngga terlalu lama dunia akan diisi pegawai kontrak.

Percayalah cara pandang tentang kontrak ini akan berubah drastis. Orang akan menginginkan jadi karyawan kontrak daripada permanen karena komitmenya lebih enak.

10. Apakah semua orang bakal jadi yutuber?

Engga
Sumber Wheninmanila

Hati-hati suatu saat nanti yang dipentingkan itu bukan followership lagi, tapi ekspertis, relatibility lo, understanding lo. Kalo elo yang berpikir melakukan sesuatu agar menambah follower, know this era ini akan segera berakhir.

Sehingga kita harus mempunyai skillset yang baik, istimewa dan ada rekam jejaknya. 
Penting banget yang kita pikir itu sebuah skill ternyata itu ngga relevan ditempat lain.

Contohnya lo bisa ngetik sepuluh jari, itu bermanfaat tapi ketika ngga tau apa yang harus diketik orang ngga butuh lagi model kaya gitu.

Maka pahami apa yang dibutuhkan dan pahami kekuatan lo, sehingga lo bisa membuat rencana menguasai ilmu-ilmu itu. Ujungnya adalah manfaat.

Nih arti manfaat menurut Ust. Ahmad Khomsani, artinya adalah to pull, menarik sesuatu.

Artinya kalo elo mau menarik sesuatu elo harus punya sesuatu itu. 

Kalo elo mau bermanfaat buat orang, elo mau bermanfaat di bidang finance maka pengetahuan bidang finance lo harus mumpuni dulu. Gaada manfaat yang diberikan kalo pemahaman lo masih cetek.

Inget skill apapun yang lo punya dalami dan kejar. Sedemikian rupa sehingga orang berfikir harus ada lo.

Kata kuncinya beda banget kalo ngga ada lo.

Sebaliknya lebih buruk lagi ada dan ngga ada nya lo sama aja atau bahkan ketiadaan lo itu diharapkan.

11. Arti push yourself to the limit apa sih?
Sumber 8tracks
Dari Ust. Abu Fida gw dapet cerita keren banget. 

Mastato’tum itu artinya apa? Ada tiga elemen. Sekuat tenaga, sepenuh hati dan sampai dihentikan Sang Pencipta.

Ceritanya gini ada seorang syekh lagi belajar sama murid-muridnya. Coba muridku larilah keliling lapangan besar itu.

Murid-muridnya lari dua, tiga sampai tujuh putaran hingga ngga kuat lagi.

Guru itupun ikut berlari hanya mencapai tiga putaran dan pingsan.

Murid-murid bertanya apa maksudnya?

Guru menjawab inilah yang saya coba contohkan ke kamu. Mastato’tum itu artinya sekuat tenaga selama badan ini mampu. Sincere karena ini adalah khittah saya sampai dihentikan Allah.

We will never know our limit untill we push ourself sampai kita hanya bisa bilang gini I have nothing left dan semua kita kembalikan lagi padaMu ya Allah.

12. Gimana cara kita balikin energi kita untuk berjuang?

Ingat hukum kekekalan energi, energi itu tak ada habisnya cuma berubah bentuk. Yang ada bukan energi lo ilang tapi energi lo berubah jadi males.

Caranya gimana agar bisa balik? Answer the why.
Sumber Medium

Kenapa elo kerja? Kalo kerja lo cuma buat duit, maka ya ngga heran kerja lo cuma bisa dimunculkan dari duit. 

Pahami, kita sebagai orang beriman niat kerja bukan hanya karena duit, kerja kita ada nilai ibadah. 

Kalo karena duit energi lo hanya transaksional, didapat dari proses transaksi. Kalo hasil duit berkurang sedikit aja hati lo langsung ga tenang.

Niat diluruskan, kenapa saya kerja disini dan pasti tidak kebetulan saya ada disini. Maka segala hal terbaik akan muncul dari niat.

Kedua setelah niat bangun momentum. Gimana sih? Lakukan hal kecil dan terus menerus, dalam pekerjaan jadi orang pertama yang menyapa, jadi orang pertama yang datang ke kantor, jadi orang pertama yang datang meeting, jadi orang pertama yang mengemukakan ide.

Niat, momentum dan istiqomah.

Gitu aja guys, moga bermanfaat ya :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer