Melek Saham Talk #4

Cukup lama jarak tulisan ini dengan tulisan sebelumnya, tak apalah yang penting saya tetap menulis. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca sekalian yang sebenarnya sudah menjadi uneg-uneg saya sejak jadi mahasiswa semester tiga tepatnya pada 2016 lalu dan sekarang saya sudah bukan mahasiswa lagi. Tulisan tentang investasi akan saya bagi menjadi dua bagian, ini bagian pertama tentang pengalaman saya sebelum ikut SPM BEI dan bagian kedua adalah pengalaman ikut SPM BEI. Selamat membaca;).

Investasi
Nah jadi gini, pengalaman kali ini tentang bagaimana menghasilkan rupiah sedini mungkin. Saya kira pembaca sepakat bahwa apapun kondisi finansial orangtua kita baik menengah keatas atau kebawah, sebagai anak ingin meringankan beban finansial keduanya. Yap itulah yang saya pikirkan dan cari jalan keluarnya sejak duduk di bangku kuliah.

Oiya, sempet saya nanya-nanya ke ortu dan keluarga yang lebih tua tentang investasi apa sih yang mereka gunakan selama ini. Well bisa ditebak dong sama pembaca sekalian, antara emas, tanah, dan deposito. Emas karena secara nilai ia tak mungkin turun, baik emas perhiasan maupun emas antam. Tanah juga mirip-mirip lah sama emas, secara nilai tak mungkin turun tapi untuk penjualanya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Kalau deposito memang sangat menjanjikan karena terjamin, apalagi jika pembaca menggunakan jasa bank.

Saya kira (paling engga buat saya sendiri) cara yang paling tepat adalah dengan investasi di pasar modal. Perlu diketahui bahwa saya benar-benar nol pengetahuan tentang dunia investasi pasar modal. Karena tidak harus membutuhkan dana yang besar dan relatif aman.

Awal mula saya tertarik di bidang ini adalah sejak salah seorang kawan saya jurusan ekonomi berbagi cerita tentang saham yang dimilikinya, tak banyak namun cukup untuk seorang pemula. Kawan saya memiliki rekening di Indopremier Sekuritas dan telah melakukan beberapa transaksi pembelian saham di bidang finance dan consumer goods. Tambah bingung to? Eits tahan nanti saya jelaskan.

Dengan sedikit penjelasan kawan saya bahwa saham adalah surat berharga atas kepemilikan kita terhadap suatu perusahaan, dari situlah saya menggali dan mencari tahu lebih dalam tentang dunia saham dan pasar modal ini. Mungkin pengetahuan saya ini masih sederhana yaa, tapi dengan yang sedikit saya miliki ini saya ingin berbagi kepada pembaca sekalian.

Kemudian tanpa pikir panjang saya pasang aplikasi rekomendasi teman saya tersebut yakni IPOT Go. Aplikasi tersebut dibuat oleh Indopremier Sekuritas untuk mempermudah para investor melakukan transaksi di pasar modal. Memang dalam dunia  investasi pasar modal tak cukup teori namun harus langsung praktek lebih tepatnya langsung membeli saham.

Bagi saya kelebihan aplikasi ini ialah sangat mudah digunakan dan dipahami. Mudah karena untuk membuka rekening dana nasabah (RDN) kita tak perlu repot melakukan registrasi di bank sekuritas, cukup menggunakan aplikasi ini. Mudah dipahami karena aplikasi ini didukung dengan tutorial resmi dari Indopremier yang dapat pembaca sekalian lihat di channel resmi Indopremier Sekuritas di Youtube.

Nah setelah membuka RDN tanpa pikir panjang saya langsung melakukan riset sederhana untuk memilih saham yang akan saya beli. Simpelnya gini, pendapatan suatu perusahaan itu wajarnya naik dari tahun-ketahun. Kalau terjadi perubahan nilai secara harian itu wajar. Nah itulah dasar saya membeli satu saham perusahaan. Hati saya jatuh ke Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), harga saham per-lembarnya cukup terjangkau dan perusahaan ini pada 2017 hingga pertengahan 2018 mengalami penurunan namun pada awal 2019 hingga sekarang mengalami kenaikan. Ntahlah bagi saya yang lebih baik mencoba daripada sekedar melihat.

Nah semakin saya mendalami (sebenernya cuma baca-baca artikel dan thread twitter sih) bidang ini kawan saya yang lain memperkenalkan saya kepada salah satu perusahaan equity crowd funding yakni perusahaan urun modal Santara yang digagas oleh salah satu pengusaha yang videonya amat menggiurkan yakni Pak Mardigu Wowiek. Namun Santara tidak saya bahas dalam tulisan ini, lain kali aja yah.

Nah setelah membaca dan menonton beberapa referensi mengenai dunia pasar modal, saya tertuju pada program Bursa Efek Indonesia/ Indonesia Stock Exchange (BEI/IDX) yaitu Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diadakan oleh IDX diseluruh Indonesia, gratissss.

Jujur dalam hal ini saya kebingungan karena sangat awam dengan dunia pasar modal dan saya belum memiliki mentor yang bisa saya ajak diskusi secara mendalam. Mentor saya sebatas yutuber, podcast, channel telegram dan artikel-artikel dari internet. Youtuber boleh saya sebut Raditya Dika dan channel Indopremier kalau grup telegram saya dapat random bernama Sinyal Saham Edukasi (grup ini lebih condong ke trader daripada investor), kemudian podcast saya dapat dari twitter adalah Thirty Days of Lunch yang amat renyah membahas dunia investasi. 

Sekedar informasi Thirty Days of Lunch itu mengupas banyak hal tentang pekerjaan, financial planner, sharing dll, ada satu siaran yang amat saya rekomendasikan kepada pembaca sekalian adalah obrolan mereka bersama Mas Aakar yakni Founder Jouska, btw Jouska adalah konsultan keuangan bisa capcus cek IG mereka deh.

Nah dengan adanya info SPM ini tanpa pikir panjang langsung terbang ke website SPM IDX untuk memastikan bahwa event ini ada di Semarang. Dan benar pada bulan Oktober ada lebih dari satu event yang diadakan IDX diantaranya adalah Sekolah Pasar Modal.
Saya langsung isi form pendaftaran dan mendapat booking seat dalam acara ini. 

Kalo temen-temen ada yang mau mentorin saya atau sekedar diskusi tentang hal ini saya seneng banget, monggo dm-dm atau ketemuan juga boleh.

Komentar

Postingan Populer