Romansa Sunset dan Rosie

Semarang, 5 Januari 2020

“Mawar tidak akan tumbuh diatas Tegar-nya karang”

Hai para pembaca setia, baru-baru ini saya membaca buku yang manis banget dan saya ingin share kepada pembaca sekalian. Bukan spoiler lho yaa.


Entah mengapa akhir-akhir ini keinginan saya untuk membaca buku percintaan, romansa, atau patah hati tiba-tiba meningkat. Tentu bukan karena jomblo lho ya. Kemudian suatu hari saya dan adek sepupu ngobrolin novel yang kita punya, dan dia merekomendasikan novel Sunset dan Rosie karangan Tere Liye. Menurut dia novel ini bagus, menggambarkan perjuangan cinta seorang lelaki terhadap wanita yang telah bersama orang lain. Okay saya putuskan untuk membaca novel ini.

Membaca novel karangan Tere Liye bukanlah pertama kalinya bagi saya. Dalam novel ini digambarkan seorang pemuda bernama Tegar sebagai tokoh utama. Kemudian Rosie dan keempat orang anaknya dari yang sulung bernama Anggrek, Sakura, Jasmine dan Lili si bungsu.

Tegar dan Rosie merupakan sahabat sejak kecil tinggal di pesisir Gili Trawangan. Mereka dua saling mengenal dan amat akrab. Hari-hari mereka habiskan bersama hingga menginjak masa kuliah. Bukan suatu kebetulan Tegar memiliki rasa cinta terhadap Rosie, gadis yang selalu menemaninya sejak kecil hingga beranjak dewasa. Nenek Rosie pun mengetahui hal ini dan Tegar juga tidak menyembunyikan perasaanya. Hanya mencari waktu yang tepat untuk menyatakan perasaan tersebut.

Hingga pada suatu masa, Tegar mengajak Rosie dan seorang kawanya bernama Nathan untuk naik gunung bersama. Niat Tegar menyatakan rasa cintanya selama ini di puncak gunung. Namun niat tidak sesuai dengan kenyataan.

Buku ini tidak terlalu tebal dan menarik dibaca semua umur. Menggambarkan perjuangan cinta, pengorbanan dan bangkit dari kesakitan. Memilih tetap setia walau banyak rintangan. Bagi siapapun yang haus bacaan tentang asmara, saya kira novel ini patut dipertimbangkan.

Perlu diketahui juga kisah cinta disini bukan cinta monyet ya. Bukan juga cinta segitiga. Lebih rumit dari itu semua, jadi perlu dibaca dan dirasakan sendiri oleh teman-teman pembaca setia.

Dan yang saya suka dari novel Tere Liye pada umumnya adalah disini penyampaian cerita tidak terlalu hiperbolis, jadi tetap ada taburan bahasa sastra yang menyentuh hati namun tidak berlebihan dan pas bagi saya.

Demikian, waktu dan tempat dipersilahkan.

Komentar

Postingan Populer